Tim Veloxymic Itenas Kembali Mendulang Prestasi di Ajang Nasional
Civitas akademika Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung patut berbangga. Pasalnya, mahasiswa Teknik Kimia Itenas yang tergabung dalam tim Veloxymic berhasil meraih prestasi dalam ajang Indonesia Chemical Reaction Car Competition (ICRCC), yang merupakan salah satu rangkaian acara dari Chemical Engineering Innovation Festival (CHERNIVAL). Acara tersebut digelar oleh jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Prestasi yang berhasil disabet tim Veloxymic Itenas diantaranya Juara 3 melalui tim Veloxymic 4.0 dan Best Poster melalui tim Veloxymic 5.0. Tentunya kedua prestasi tersebut menambah panjang deretan pencapaian terbaik yang diraih mahasiswa Itenas setelah lebih dari 50 tahun berdiri.
Rasa bangga tersebut disampaikan oleh Muhamad Rivaldi Ardiansyah dari Teknik Kimia 2019 selaku Presiden Veloxymic sekaligus manager di tim Veloxymic 5.0. Dia menuturkan bahwa tim Veloxymic sudah menanti 6 tahun untuk merasakan naik ke atas podium untuk ajang ICRCC.
“Perasaan yang kami rasakan sedih sekaligus bahagia karena untuk pertama kalinya kami naik podium di kompetisi Chernival ICRCC. Dari banyak lomba yang kami ikuti, sudah berbagai prestasi yang didapatkan dari Process Engineering & Energy Days (PGD) UI, Chem-E-Car Competition di Malaysia, dan Verein Deutscher Ingenieure (VDI) ChemCar Germany, tapi untuk ICRCC ini kami belum pernah mendapatkan podium juara. Dan alhamdulillah, setelah penantian 6 tahun kami baru bisa merasakan podiumnya, untuk sekarang masuk 3 besar. Ke depannya insya Allah juara pertama,” tuturnya.
Menurut dosen pembimbing tim Veloxymic, Ibu Vibianti Dwi Pratiwi, S.T., M.T., tim Veloxymic 4.0 dan tim Veloxymic 5.0 didorong untuk mencari kebaharuan, baik pada mobil maupun reaksi kimianya berdasarkan ketentuan yang sudah diberikan pihak panitia. Maka dari itu, tim berusaha mencari reaksi baru dan melakukan test run setiap malam untuk mendapatkan data yang digunakan untuk perlombaan.
Beliau juga memaparkan beberapa kelebihan mengenai prototipe mobil yang dilombakan, “Mobil (yang dirancang tim) Veloxymic memiliki fitur unik yang cukup penting digunakan dalam lomba ini, yaitu air filter regulator yang dapat digunakan untuk speed controller dan water trap, serta connector check valve yang membuat kedua mobil menjadi mudah dijalankan dengan sekali aksi dalam mereaksikan reaktan yang digunakan.”
Keberhasilan yang didapat saat ini bukan berarti mulus tanpa kendala. Rivaldi mengatakan bahwa selama 2 bulan test run seringkali mengalami hambatan seperti mobil yang tidak bergerak maju, mobil yang maju dengan kemiringan yang tidak terkontrol, hingga adanya kebocoran dari mobil yang digunakan. Namun, pada akhirnya tim Veloxymic dapat menemukan solusinya sehingga mobil kembali berjalan dengan semestinya.
Pencapaian tim Veloxymic kali ini tentu bukan yang pertama kalinya diraih. Sejak 2017, tim ini beberapa kali ikut serta dalam berbagai perlombaan nasional maupun internasional. Prestasi yang pernah diraih antara lain Juara 1 dalam lomba Chem-E-Car Competition Process Engineering & Energy Days (PGD) UI Depok pada dan juga Juara 1 dalam lomba the 14th Malaysia Chem-E-Car Competition pada 2019, serta peringkat ketiga dalam ajang ChemCar 2020 yang diselenggarakan oleh RWTH Aachen Jerman secara daring pada 2020.
Veloxymic sendiri merupakan tim yang berfokus dalam mengikuti kompetisi di bidang Chemical Reaction Car. Dalam kompetisi tersebut tim mampu merancang, mendesain, dan juga membuat prototipe mobil yang dijalankan oleh reaksi kimia dengan menggabungkan prinsip-prinsip teknik kimia dengan teknologi transportasi. Tim harus mengoptimalkan reaksi kimia yang terjadi dalam mobil untuk menghasilkan energi yang cukup untuk menjalankan mobil sejauh mungkin dan menghentikannya tepat di titik yang ditentukan. Mereka perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti kecepatan reaksi, kestabilan, keselamatan, efisiensi energi, dan kontrol untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sejumlah prototipe mobil yang dirancang tim Veloxymic antara lain Pramakarsa, Pratisara, Bramapudya, dan Bara Abhinaya.
Ke depannya, menurut Ibu Vibianti Dwi Pratiwi, S.T., M.T., setelah lomba ICRCC 2023 akan dilakukan beberapa pengembangan untuk prototipe mobil masing-masing tim, “Beberapa bagian mobil masih perlu di-upgrade seperti penambahan thermocouple pada reaktor mobil supaya mengetahui suhu operasi dari reaktor kedua mobil tim, juga perbaikan tangki turbin pada mobil tim Veloxymic 5.0,” ujarnya.
Rivaldi juga mengemukakan rencana ke depan untuk tim Veloxymic, yakni akan lebih improve dengan membuat mobil baru dengan mekanisme serta power source yang baru. Dia juga berharap agar bisa kembali berkompetisi di Jerman dan juga Malaysia untuk mendapatkan podium juara. Ini pun didukung oleh Ibu Vibianti yang berpesan kepada tim Veloxymic untuk tidak cepat berpuas diri karena masih ada perlombaan dengan berbagai tantangan yang harus diikuti.
Kami ucapkan selamat atas prestasi yang diraih. Semoga ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk menorehkan pencapaian terbaik yang mengharumkan nama almamater Institut Teknologi Nasional Bandung.