Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung turut menghadiri acara Open Forum ODA Project Tahun 2024 yang bertajuk “Harmoni Aksi untuk Perempuan: Memperkokoh Sekolah Perempuan Jawa Barat dengan Sinergi Pemangku Kepentingan”. Acara ini berlangsung pada hari Jumat, 18 Oktober 2024, di Grand Meeting lantai 17, Smart Building UNIKOM, Jl. Dipati Ukur, Kota Bandung, dan dimulai pukul 08.30 hingga selesai.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk mitra kerja, perangkat daerah Provinsi Jawa Barat, serta beberapa perwakilan dari bidang akademisi. Forum ini menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antar pemangku kepentingan untuk mendukung pemberdayaan perempuan di Jawa Barat melalui Sekolah Perempuan.

Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan berbagai pihak yang terlibat, dilanjutkan dengan diskusi paralel bertema “Penguatan Peran dan Sinergi Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan Berkelanjutan melalui Sekoper Jabar”. Diskusi ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Rini Handayani, SE.MM, Plt. Deputi Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Dan Dr. Siska Gerfianti, MH.Kes, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat. Diskusi tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk memperkuat program Sekoper (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita) Jawa Barat sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan perempuan di tingkat lokal. Dan dilanjutkan dengan rangkaian acara diskusi panel, presentasi hingga penandatanganan MoU.
Salah satu agenda utama dalam forum ini adalah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Sekoper Jawa Barat dan perguruan tinggi yang terlibat, termasuk Itenas. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat keberlanjutan Sekolah Perempuan di Jawa Barat, yang akan berlangsung selama dua tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama.

“Tidak ada pemberhentian dalam program ini, melainkan keberlanjutan yang akan terus dibangun. Jika ada tantangan, akan dibicarakan secara bersama atau melalui proses mediasi,” ujar Andrias Darmayadi, S.IP, M.Si, Ph.D, yang memberikan kesimpulan dari kerja sama ini. Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini diharapkan tidak hanya mempererat hubungan antar pemangku kepentingan, tetapi juga menjadi aksi nyata dalam memperkuat pemberdayaan perempuan di Jawa Barat melalui Sekoper.
Setelah pembacaan kesimpulan dan penandatanganan perjanjian kerja sama, acara diakhiri dengan sesi foto bersama antara para akademisi, pemangku kepentingan, dan mitra kerja yang hadir, sebagai simbol kesepakatan untuk bersama-sama memperkuat peran perempuan di Jawa Barat. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, perguruan tinggi, dan mitra kerja, diharapkan Sekoper Jawa Barat akan menjadi pilar penting dalam membangun pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan dan berkontribusi pada pembangunan daerah yang inklusif.
Editor: Ayu Jessy Fotografer: Bhakti Herdianto Reporter: Najwa Khaila