Kita semua pasti pernah merasa tersesat, baik dalam hidup maupun dalam memilih jalan karier. Bintang Putra Damaryani, alumnus Teknik Geodesi Itenas angkatan 2017, adalah contoh nyata bagaimana perjalanan yang tidak terduga bisa berujung pada pencapaian yang luar biasa. Dalam wawancara ini, kita akan menggali lebih dalam tentang perjalanan Bintang, tantangan yang dihadapinya, dan bagaimana dia mengubah setiap momen menjadi peluang.

Saat ditanya tentang alasannya memilih jurusan Geodesi, Bintang dengan santai menjawab, “Sebagaimana sebagian besar orang-orang yang masuk ke jurusan geodesi, tersesat.” Bintang mengakui bahwa pada masa sekolah, informasi tentang perkuliahan sangat sulit didapatkan. Dia hanya bisa mengandalkan pencarian di internet dan menemukan bahwa ilmu yang dipelajari di Geodesi tampak menarik. Ironisnya, saat itu dia belum benar-benar memahami apa yang akan dipelajarinya.

Dua tahun pertama di Itenas menjadi masa yang penuh tantangan. Banyak mata kuliah yang berfokus pada matematika dan perhitungan, yang membuatnya merasa kewalahan. Namun, titik balik datang ketika dia menemukan Geographic Information Systems (GIS). Bagi Bintang, GIS membuka banyak pintu dan memberikan kesempatan yang tidak pernah diduga sebelumnya. “Ketika itu, GIS masih begitu berkembang, dan saya merasa beruntung bisa menjadi bagian dari dunia itu,” katanya.

Selama kuliah, banyak pengalaman berharga yang membentuk Bintang. Itenas, sebagai kampusnya, menjadi tempat yang hangat dan nyaman, terutama ketika dia jauh dari keluarga. Salah satu momen paling berkesan adalah saat dia menjadi protokoler wisuda setiap tahunnya. “Sampai ketika saya wisuda, rasanya kaya yaudah aja. Yang paling bikin senang adalah setelah wisuda, karena bisa makan enak!” ceritanya dengan tawa.

Bintang merasa bahwa Itenas berkontribusi besar dalam perjalanan karirnya. Beasiswa Beasiswa Online Scholarship Competition by Medcom.id  yang ia terima memberinya kesempatan untuk tumbuh dan belajar dengan baik. “Tanpa beasiswa itu, saya mungkin tidak akan berada di titik ini,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur.

Setelah lulus, Bintang tidak berhenti belajar. Dia aktif terlibat dalam berbagai organisasi dan komunitas untuk membangun jaringan (networking). “Networking adalah privilege yang sangat penting,” katanya. Dia juga mengikuti berbagai pelatihan online untuk meningkatkan keterampilan manajemen dan komunikasi, karena dia menyadari bahwa belajar tidak pernah berhenti.

Bermula dari MBKM hingga direkrut PTPP

Di tahun 2020, saat pandemi Covid-19, Bintang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Program ini mengubah hidup saya,” ujarnya. Meskipun awalnya penuh tantangan, dia berhasil menjalani magang di PT. PP selama enam bulan. Di sana, dia melakukan riset mengenai GIS dan menyelesaikan skripsi. Presentasinya kepada manajemen proyek ternyata mendapat respon positif, dan mereka memutuskan untuk melanjutkan risetnya.

Momen pertama kali ditugaskan ke Batang membawa banyak ketakutan bagi Bintang. Jauh dari keluarga dan teman, dia harus beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. “Saya harus berani berkomunikasi dengan siapapun dan tidak malu untuk bertanya,” ungkapnya. Dengan diskusi bersama rekan-rekannya, dia mampu memetakan beberapa masalah dan mencari solusi berdasarkan pengetahuan yang didapatnya di kampus.

Bekerja di PT. PP selama empat tahun, Bintang menggambarkan perusahaannya sebagai rumah. “PTPP menjadi rumah untuk setiap karyawannya. Tempat untuk bertumbuh dan berkembang,” ujarnya. Bintang merasa diberi kesempatan untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.

Dari Patah Hati Jadi Gerakan Inspiratif

Bintang mendirikan gerakan @kamisobathealing, yang terinspirasi dari pengalaman pribadi. Setelah patah hati, dia menemukan kebahagiaan dengan berlari di gunung bersama orang-orang baru. Gerakan ini bertujuan untuk menciptakan ruang aman bagi mereka yang kesulitan mencari teman seiring dengan perubahan dalam hidup.

Bintang juga menemukan bakatnya dalam dunia content creation. Berawal dari hobi stand-up comedy, dia mulai aktif membuat konten di media sosial. “Saya ingin ide-ide saya bisa sampai ke banyak orang,” ujarnya. Dia menekankan pentingnya membuat konten yang relevan dan berbagi perspektif unik.

Bintang menutup wawancaranya dengan pesan untuk mahasiswa Itenas yang sedang mengejar karir. “Jadilah manusia yang rendah hati, terus belajar, dan jangan pernah menyerah. Hargai setiap kesempatan yang ada,” katanya. Dia mengingat momen saat dia bekerja di PT. PP, di mana dia memilih untuk belajar daripada menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. “Satu momen bisa mengubah segalanya,” tutupnya. (NK)