Kuliah Tamu HMTK – Future Ready Millenial : Evaluasi dan Implementasi Pengembangan Diri Pada Softskill

Rabu, 25 November 2020, Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Itenas mengadakan kuliah tamu dengan tema Future Ready Millenial : Evaluasi dan Implementasi Pengembangan Diri Pada Softskill. Sebagai insinyur Teknik Kimiayang mempelajari cara mengolah bahan baku menjadi sebuah produk dengan menggunakan proses kimia dan bertanggung jawab pada perawatan dan perancangan pada alat proses kimia maka sarjana Teknik Kimia dituntut untuk memiliki keterampilan dalam hal hardskill dan  softskill. Dengan mengundang Bapak Carlos Holmes Lumban Toruan, S.T., M.Si. sebagai narasumber kuliah tamu tersebut, HMTK sebagai penyelenggara kuliah tamu berharap para peserta dapat membangun kedua keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Bapak Carlos merupakan alumni Teknik Kimia Itenas angkatan 2001 yang sekarang bekerja sebagai Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda/ Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu.

Dalam materinya beliau menjelaskan mengenai Asesmen Berbasis Kompetensi, Skema Sertifikasi atau Standar Sertifikasi, Standar kompetensi, Sistem Nasional Sertifikasi Profesi, dan Harmonisasi sistem Sertifikasi Profesi Internasional. Pada asesmen berbasis kompetensi terdiri dari beberapa bagian yaitu kompetensi, Skills for Employabilitydan Pelatihan Berbasis Kompetensi. Selanjutnya mengenai Skema atau Standar Sertifikasi yang merupakan kompetensi dan persyaratan spesifik seseorang terkait kategori posisi atau ketrampilan. Mengacu pada pernyataan dari aturan yang berlaku dalam menghasilkan kualifikasi (misalnya sertifikat atau diploma), dan juga haknya. Standar Kompetensi juga memiliki benerapa bagian diantaranya Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional, Kerangka Kualisifikasi Nasional Indonesia(KKNI), dan Unit Kompetensi.

Dalam penyampaian materi terkait Sistem Nasional Sertifikasi Profesi, Bapak Carlos menekankan adanya beberapa keuntungan seperti kegunaan untuk menginformasikan desain kurikulum, Benchmark kualifikasi nasional dan internasional, pengakuan tentang level ketrampilan dan kualifikasi antara institusi dan negara, serta memungkinkan seseorang untuk merencanakan karir dan juga mengidentifikasi area dimana orang tersebut dapat mentransfer ketrampilan dan keahliannya di berbagai peran pekerjaan. Dalam mendapatkan sertifikasi kompetensi ada beberapa tahapan yaitu Pendaftaran, Asesmen, Proses Uji Kompetensi, Keputusan Sertifikasi, Survailen, Sertifikasi Ulang, Penggunaan Sertifikat, Banding atas keputusan Sertifikasi, dan Keluhan.

Sesuai harapan penyelenggara, HMTK yang berharap para peserta mendapatkan pengetahuan dan keuntungan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. Keterampilan atau kompetensi terkait kemampuan dalam menyelesaikan masalah, manajemen diri dan memiliki keinginan belajar pada sesuatu hal yang baru, serta dapat menempatkan diri pada sesuatu hal yang ditetapkan atau dapat bersosialisasi dengan kondisi yang ada (Vibianti dan Bianti/ Teknik Kimia)