Kuliah Umum Pembinaan Kesadaran Bela Negara 2021, Kepala KUI & Dosen Teknik Geodesi UGM : Kita Harus Adaptif

Sabtu (9/10/21), pukul 09.00 WIB Kampus Itenas Kembali melaksanakan Kuliah Umum Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) dengan tema “Borders in a Borderless World” yang dilaksanakan melalui Zoom meeting. Mahasiswa khususnya Angkatan 2021/2022 terlihat hadir dan sangat antusias dalam mengikuti Kuliah Umum PKBN. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan mahasiswa untuk mulai belajar dan mengembangkan potensi lewat media yang baru yang tentunya harus digunakan secara positif.

Kegiatan kuliah umum ini dipandu oleh Arsyad Ramadhan Darlis, M.T. ( Dosen Prodi Teknik Elektro Itenas) dan menghadirkan I Made Andi Arsana, Ph.D. ( Kepala Kantor Urusan Internasional dan Dosen Prodi Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada ) sebagai pembicara pada kuliah umum. Dalam pembukaan Kuliah Umum PKBN tersebut, Andi menyampaikan rasa senangnya karena bisa hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut. “Sebuah kehormatan bagi saya untuk berada di depan teman teman hari ini, sayang sekali kita hanya bisa bertemu secara virtual,” tutur Andi. Beliau juga menyampaikan rasa senangnya terhadap antusias luar biasa yang diperlihatkan oleh mahasiswa ketika sesi kuis melalui mentimeter. “Saya memberikan apresiasi kepada teman-teman semua, Saya sebagai dosen merasa senang karena interaksi luar biasa yang kalian berikan, saya sangat senang” tambah Andi. Selama Kuliah Umum PKBN berlangsung, Andi menuturkan bahwa kedudukan masyarakat Indonesia setara dengan warga negara lainnya. Menurutnya, anggapan bahwa masyarakat Indonesia tidak lebih keren dari warga negara asing merupakan pernyataan yang tidak benar. Masyarakat seringkali menganggap sesuatu yang jarang terlihat sehari-hari adalah suatu hal yang salah, dengan menilai sesuatu dengan sebuah anggapan maupun opini tanpa menilai secara objektif. Menurut Andi, hal yang jarang terlihat itu bukanlah hal yang salah, akan tetapi hanya ketidaksediaan masyarakat dalam beradaptasi untuk menerima sesuatu yang baru. “Hanya karena tidak terbiasa terhadap suatu hal, kita selalu menganggap hal tersebut salah, Jangan-jangan kita selalu memandang dunia seperti itu, hanya dari satu sudut pandang saja,” tambah Andi. Sikap tersebut tentunya harus diperbaiki demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih maju. Beberapa sifat yang harus dimiliki oleh masyarakat Indonesia untuk bersaing menurut Andi yaitu memiliki sikap adaptif, kreatif, dan juga optimis bahwa semuanya dapat terjadi. Maka dari itu masyarakat Indonesia harus mulai menerima pandangan atau hal baru, yang secara tidak langsung juga mengharuskan mereka untuk beradaptasi. Hal ini sangat penting karena adaptasi adalah sifat yang akan membuat masyarakat Indonesia bertahan dalam menghadapi era Industri di masa yang akan datang. (Anggi/BKHP)