Pengakuan terhadap pentingnya kesehatan mental di kalangan mahasiswa dan civitas akademika di Itenas adalah langkah yang signifikan. Kesehatan mental yang terjaga berperan penting dalam mendukung proses belajar, interaksi sosial, dan keseharian mahasiswa. Tantangan seperti tekanan dan kecemasan sering dihadapi mahasiswa, namun tidak semua menyadari sumber bantuan yang tersedia. Oleh karena itu, kesadaran dini mengenai kesehatan mental menjadi penting agar dukungan dan tindakan yang diperlukan dapat diberikan tepat waktu.

Di banyak perguruan tinggi, terutama di luar negeri, pemeriksaan kesehatan mental rutin dilakukan setiap awal tahun ajaran, sering kali bekerja sama dengan institusi terkait. Selain pemeriksaan kesehatan fisik, mahasiswa diminta mengisi kuesioner psikologis untuk membantu kampus mengidentifikasi mereka yang mungkin memerlukan bantuan. Kebijakan kampus yang mendukung, dengan penyediaan layanan konseling dan program kesehatan mental, bisa membantu menciptakan lingkungan yang peduli terhadap kesejahteraan mahasiswa secara menyeluruh. Layanan ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara aspek akademis dan kesehatan mental. Program edukasi yang mengintegrasikan kesadaran kesehatan mental dalam kurikulum juga merupakan langkah yang dapat diambil.

Dengan edukasi yang komprehensif, mahasiswa akan lebih peka terhadap kesehatan mental mereka sendiri dan orang lain. Kampanye kesadaran kesehatan mental dapat menjadi sarana untuk memperkuat pemahaman ini, termasuk melalui grup dukungan yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk berbagi pengalaman dalam mengelola stres dan strategi koping. Pendekatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif di lingkungan kampus. Selain itu, mahasiswa dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai inisiatif kesehatan mental. Kampus dengan layanan konseling bisa menyediakan platform untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan tantangan, membantu mahasiswa menjaga keseimbangan antara akademik dan kehidupan pribadi.

Mahasiswa juga dapat berperan dalam menyelenggarakan kampanye atau kegiatan yang mempromosikan kesadaran kesehatan mental di kampus, seperti seminar, diskusi panel, atau acara khusus seperti “Mental Health Day.” Selain itu, kolaborasi antara unit layanan konseling dan humas kampus dalam memanfaatkan media sosial sebagai platform berbagi informasi dan pengalaman terkait kesehatan mental dapat memiliki dampak yang signifikan dalam mengurangi stigma. Dengan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam inisiatif ini, mereka tidak hanya membantu diri sendiri tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan inklusif bagi seluruh civitas akademika.

Secara keseluruhan, menjaga kesadaran kesehatan mental di lingkungan perguruan tinggi adalah tanggung jawab bersama. Dengan langkah-langkah konkret dan kolaboratif, diharapkan setiap mahasiswa dapat merasa didukung dalam perjalanan akademik mereka, baik dari segi kesehatan mental maupun fisik.

Penulis: Maharani Dian Permanasari, S.Ds., M.Ds., M.Phil., Ph.D. (Dosen Prodi Desain Produk Itenas)
Editor: Ayu Jessy