Bandung, 13 Juni 2025 – Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung kembali menunjukkan semangat kolaborasi global dan pelestarian budaya melalui gelaran Itenas International Student’s Day 2025. Acara ini berlangsung meriah di kampus Itenas dengan dihadiri mahasiswa internasional dan tamu dari berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Parahyangan (Unpar), Telkom University, serta Universitas Widyatama. Mahasiswa internasional yang hadir berasal dari berbagai negara, di antaranya Bangladesh, Uganda, Ghana, Malaysia, Filipina, Indonesia, Laos, Afghanistan, dan masih banyak lagi. Mereka datang tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga berperan aktif dalam menampilkan pertunjukan budaya yang menggambarkan kekayaan budaya negara asal mereka masing-masing.

Mahasiswa Darmasiswa RI Itenas bersama mahasiswa anggota UKM Lisenda yang membawakan tarian “Bandung Masagi”.

Mahasiswa Darmasiswa RI Itenas yaitu Tam Chanthasone dan Phouphakham (Boeing) Bounlom turut memeriahkan acara lewat penampilan lagu tradisional Sunda seperti “Tokecang” dan “Bubuy Bulan”, serta drama Ngamumule Budaya Sunda. Penampilan dari mahasiswa universitas lain juga tak kalah menarik, seperti pembacaan puisi oleh Haishahni Binti Sahari (UIN/Malaysia) dan presentasi pakaian adat Timor Leste oleh Geovania Alves Belo.

Presentasi oleh mahasiswa Itenas yang berasal dari Timor Leste, Geovania Alves Belo

Acara yang berlangsung sepanjang hari ini menggabungkan unsur akademik, pertunjukan budaya, dan lokakarya interaktif dalam satu panggung inklusif. Mengusung tema Cultural Remix: Urban Horror, Angklung Rhythms & Viral Creativity, kegiatan ini dimulai dengan pertunjukan budaya dari mahasiswa internasional, dilanjutkan dengan kuliah tamu oleh Dr. Agustina Kusuma Dewi, S.Sos., M.Ds., dosen Desain Komunikasi Visual Itenas sekaligus pakar dalam bidang trans-semiotika, psikologi desain, serta kajian media dan budaya. Materi yang dibawakannya dalam sesi general lecture bertajuk The Transformation of Myths and Legends in Indonesian Horror Films merupakan bagian dari disertasi doktoralnya di bidang seni rupa dan desain di Institut Teknologi Bandung. Melalui kuliah ini, Dr. Agustina Kusuma Dewi, S.Sos., M.Ds. mengajak peserta untuk memahami bagaimana mitos dan legenda dalam budaya Indonesia diolah menjadi narasi sinematik yang unik dan relevan dalam genre horor modern.

Sesi kuliah tamu oleh Dr. Agustina Kusuma Dewi, S.Sos., M.Ds.

Dalam sesi kuliahnya, Dr. Agustina Kusuma Dewi, S.Sos., M.Ds. membahas bagaimana transformasi mitos dan legenda dalam film horor Indonesia membentuk karakter unik yang membedakan horor lokal dari genre lainnya di dunia. Ia menjelaskan bagaimana film-film horor Indonesia merepresentasikan proses narasi budaya yang kaya akan imajinasi dan nilai-nilai tradisional.

Sesi siang hari diisi oleh Angklung Workshop yang dipandu oleh Maulana M. Syuhada, Ph.D., seorang pakar industri kreatif sekaligus pendiri Tim Muhibah Angklung. Maulana, yang juga produser film dokumenter The Journey: Angklung Goes to Europe, membawa semangat pelestarian budaya melalui media yang inovatif. Film tersebut mengisahkan perjalanan Muhibah Angklung memperkenalkan angklung ke enam negara Eropa, membuktikan bahwa alat musik bambu ini mampu menembus batas global sebagai duta budaya Indonesia.

Angklung Workshop yang dipandu oleh Maulana M. Syuhada, Ph.D., dan Tim Muhibah Angklung

Melalui kerja sama strategis antara Itenas dan Muhibah Angklung, kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pendidikan tinggi dan pelestarian budaya. Workshop angklung yang diikuti dengan antusias oleh peserta tidak hanya menjadi wahana belajar, tetapi juga pengalaman langsung dalam memainkan alat musik yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO sejak 2010.

Melalui Itenas International Student’s Day 2025, Itenas tidak hanya menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan teknik dan desain yang terbuka terhadap dunia, tetapi juga sebagai penggerak pelestarian budaya dalam balutan kreativitas dan kolaborasi global. (MS/SW)