Bangkok, 6 November 2025 – Dosen Itenas bergabung dalam penelitian ASEAN–IVO yang berfokus pada “Coastal Erosion Monitoring Platform Based on Wireless Sensor Networks and 3D Point Clouds from Airborne LiDAR”. Penelitian ini merupakan kolaborasi antara empat negara ASEAN yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Kamboja. Peneliti dari Thailand berasal dari beberapa institusi, yaitu Thammasat University dan NECTEC Thailand (National Electronic and Computer Technology Center). Sementara itu, institusi dari Indonesia selain Itenas adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Malaysia diwakili oleh Universiti Teknologi Malaysia (UTM), dan Kamboja diwakili oleh Cambodia Academy of Digital Technology.

Project Members dari Itenas :

  • Dr. Soni Darmawan, S.T., M.T. (Prodi Teknik Geodesi Itenas)
  • Dr. Eng. Didin Agustian Permadi, S.T., M.Eng. (Prodi Teknik Lingkungan Itenas)
  • Dr. rer. nat. Dian Noor Handiani (Prodi Teknik Geodesi Itenas)
  • Yessi Nirwana Kurniadi, S.T., M.T., Ph.D. (Prodi Teknik Sipil Itenas)

Adapun anggota tim yang hadir dalam pertemuan ASEAN–IVO di Bangkok adalah: Dr. rer. nat. Dian Noor Handiani dan Yessi Nirwana Kurniadi, S.T., M.T., Ph.D.

Pada 6 – 7 November 2025, para dosen peneliti diundang sebagai invited speaker pada pertemuan ilmiah ASEAN–IVO di Bangkok, Thailand. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari NICT Japan (National Institute of Information and Communication Technology) yang berkontribusi dalam pembiayaan penelitian ASEAN–IVO, perwakilan dari NECTEC Thailand, Department of Marine and Coastal Resources – Ministry of Natural Resources and Environment Thailand, serta perwakilan dari beberapa universitas di Thailand.

Dalam kegiatan tersebut, isu erosi pantai di beberapa lokasi studi disampaikan dengan berbagai pendekatan sesuai latar belakang peneliti masing-masing. Topik yang dibahas meliputi teknologi monitoring perubahan pantai, analisis citra untuk penentuan panjang struktur pelindung pantai, blue energy, kerugian ekonomi akibat erosi pantai, monitoring tinggi muka air, indeks kerentanan pesisir, monitoring arus penyebab erosi, serta beberapa teknologi yang telah dikembangkan di Thailand dan Indonesia. (Humas)