BPTK Training for Trainers (ToT) Building Information Modelling Arsitektur

Saat ini, pemerintah telah merancang Making Indonesia 4.0 yaitu sebuah roadmap(peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era Industri4.0 (kemenperin.go.id). Untuk mendukung hal tersebut, kementerian PUPR mulai mengembangkan pemanfaatan teknologi 3D yang disebut building planning, sebuah pengembangan sistem informasi terintegrasi. Metode yang dipilih PUPR sebagai prinsip dasar pengembangan tersebut adalah Building Information Modelling (BIM). BIM merupakan salah satu teknologi di bidang AEC (Arsitektur, Engineering dan Konstruksi) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi di dalam proyek pembangunan ke dalam model 3 dimensi.

Tentunya, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sumber daya manusia dengan kompetensi yang sesuai. Oleh karena itu, Balai Penerapan Teknologi Konstruksi (BPTK) kembali mengadakan Training for Trainers (ToT) Building Information Modellingdi kampus Itenas, Gedung Fakultas lt.3. Kegiatan yang diselenggarakan selama empat hari ini (19-22 Februari 2019),merupakan kali kedua dilaksanakan bagi Jurusan Arsitektur. Training dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Abinhot Sihotang, S.T., M.T. dan Kasubag Tata Usaha Balai PTK Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Koswara Setiadi, S.Sos. Dalam sambutannya, Koswara menyatakan “Pada tahun 2018, Balai Penerapan Teknologi Kontruksi telah melakukan uji coba ToT BIM dan tiga kali pelatihan BIM. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat jasa konstruksi dalam penggunaan BIM.”

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ar. Achmad Irsan, IAI dari Centre of Excellence, BIM UII. Adapun peserta training ini datang dari berbagai lembaga dan daerah, seperti LPJK Provinsi, Asosiasi IAI, dan Dosen-dosen Arsitektur. Hasil dari training ini diharapkan mampu mencetak instruktur yang nantinya akan mengajarkan penggunaan BIM di provinsi masing-masing. Hal tersebut menjadi prioritas BPTK untuk mengembangkan BIM  pada pembentukan Centre of Excellence (CoE) di beberapa perguruan tinggi. [Fia Rahmaniar- Bhakti Herdianto]