Aksi Bersih Serentak Indonesia pada Hari Habitat Dunia 2018

Hari Senin pertama di bulan Oktober pada setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Habitat Dunia, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Sidang Majelis Umum tahun 1985. Adapun tujuan dari diperingatinya Hari Habitat Dunia adalah untuk mengingatkan dunia akan pentingnya pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak huni untuk semua lapisan masyarakat, dan meningkatnya tanggung jawab bersama untuk masa depan habitat manusia yang lebih baik.

Pada peringatan di tahun 2018, tema yang diangkat adalah Municipal Solid Waste Management, atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pengelolaan sampah perkotaan. Tentunya hal ini menjadi menarik, karena bulan Oktober juga dikenal sebagai Urban October di mana setiap tanggal 31 Oktober diperingati sebagai Hari Kota Dunia, yaitu sebagai waktu untuk meningkatkan kepedulian, mendorong peran serta, membangun pengatahuan, dan melibatkan komunitas internasional dalam membangun perkotaan berkelanjutan.

Dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia tersebut, Gerakan Indonesia Bersih menyelenggarakan “Aksi Bersih Serentak Indoenesia” pada 28 September sampai 03 Oktober 2018 di 34 provinsi yang ada di Indonesia. Untuk Provinsi Jawa Barat, Yayasan Generasi Semangat Selalu Ikhlas (GSSI) terpilih sebagai koordinator dalam pelaksanaan kegiatan ini, serta berkolaborasi dengan jurusan Teknik Lingkungan Itenas. Sebanyak kurang lebih 240 orang mahasiswa yang berpartisipasi dibagi ke dalam 6 kelompok, di mana dalam 1 kelompoknya terdiri dari mahasiswa mata kuliah Pengelolaan Persampahan dan Desain Pengolahan Akhir Sampah, serta didampingi oleh 1 orang alumni yang mengambil topik Tugas Akhir terkait pengelolaan sampah.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu pada tanggal 30 September, 01 Oktober, dan 03 Oktober 2018. Adapun lokasi dilakukannya Aksi Bersih ini adalah permukiman di bantaran Sungai Cikapundung daerah Cihampelas, sepanjang jalan Cihampelas, permukiman di daerah Cicaheum, Terminal Cicaheum dan sekitarnya, permukiman di daerah Kiaracondong, dan Pasar Kiaracondong. Setelah sampah-sampah dari aksi bersih terkumpul, mahasiswa diminta untuk mengukur massa sampah tersebut sesuai jenisnya, yaitu plastik, non plastik dapat didaur ulang (recyclable), dan non plastik tidak dapat didaur ulang (non recyclable). Dalam pelaksanaannya, mahasiswa juga melakukan pengukuran menggunakan metode Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu menggunakan kotak untuk mengukur massa dan volume sampah, atau yang lebih sering dikenal dengan istilah box sampling.

Pada pelaksanaan Aksi Bersih tanggal 30 September 2018 juga dilakukan pembukaan kegiatan di Kelurahan Kebon Pisang Kecamatan Sumur Bandung, yang dihadiri oleh Ketua Pogram Studi Jurusan Teknik Lingkungan, Ibu Dr. Etih Hartati, Ir.,MT, dan salah satu dosen mata kuliah terkait pengelolaan sampah, Ibu Siti Ainun, ST.,S.Psi.,M.Sc. Dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa pihak terkait, yaitu Satker PSPLP Provinsi Jawa Barat, Satker PPK Provinsi Jawa Barat, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung, serta beberapa pihak lainnya dan masyarakat Kelurahan Kebon Pisang Kecamatan Sumur Bandung. Setelah dibuka oleh Ketua Satker PSPLP Provinsi Jawa Barat, Bapak Indrawan, kegiatan dilanjutkan dengan aksi bersih di Kelurahan Kebon Pisang dan sekitarnya.

Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkannya. Selain itu, juga menjadi sarana untuk mejalin silaturahmi antara pihak pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam berkolaborasi untuk mewujudkan pegelolaan sampah yang terintegrasi. (BMKD)