Bandung, Juli 2025 – Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung kembali menjadi salah satu perguruan tinggi mitra dalam pelaksanaan Program Darmasiswa Republik Indonesia tahun akademik 2024–2025. Program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan beasiswa non-gelar kepada mahasiswa asing dari berbagai negara untuk belajar bahasa, seni, dan budaya Indonesia.
Program Darmasiswa bertujuan membangun pemahaman lintas budaya dan mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dan negara-negara sahabat. Para peserta menjalani program selama 10 bulan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk di Itenas. Pada periode 2024–2025, Itenas menyambut dua mahasiswa dari negara Laos, yaitu Tam Canthasone dan Phouphakham Bounlom (Boeing). Keduanya memulai studi mereka di Itenas sejak September 2024 dan sudah menyelesaikan program pada Juni 2025.

Sebelum Tam dan Boeing, Itenas juga pernah menerima dua peserta Darmasiswa dari negara lain, yaitu Linh dari Vietnam dan Isa dari Amerika Serikat pada periode 2023-2024. Kehadiran mereka turut membuka jalan bagi Itenas untuk memperluas partisipasi dalam program ini dan memperkuat komunitas internasional di lingkungan kampus.
Selama mengikuti program, Tam dan Boeing tidak hanya belajar Bahasa Indonesia, tetapi juga aktif dalam kegiatan budaya dan eksplorasi lokal. Sebagai bagian dari program, mereka mengikuti serangkaian kegiatan di luar kelas yang dirancang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya budaya Sunda dan Jawa Barat.
Beberapa aktivitas yang mereka ikuti diantaranya, berkunjung ke Museum Geologi Bandung, Museum Konferensi Asia Afrika, dan Museum Gedung Sate. Selain mempelajari sejarah dan budaya para peserta Darmasiswa menikmati kuliner khas sunda seperti Awug Bandung, Sate Jando dsb. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya memperluas wawasan budaya mereka, tetapi juga membangun koneksi sosial dan pengalaman personal yang bermakna selama tinggal di Indonesia.
Tak hanya berkunjung, peserta Darmasiswa 2024-205 juga turut menampilkan kebolehan mereka dalam acara International Student’s Day di Itenas. Mereka tampil membawakan tarian tradisional Sunda serta menyanyikan lagu daerah “Bubuy Bulan” dan “Tokecang”, sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya lokal yang mereka pelajari selama mengikuti program.
Selama mengikuti program Darmasiswa di Itenas, Tam dan Boeing membagikan pengalaman positif mereka tentang kehidupan kampus dan budaya Indonesia. Mereka mengaku sangat menikmati suasana belajar di Itenas yang memiliki banyak gedung bagus, fasilitas lengkap seperti kantin dan perpustakaan, serta berbagai jurusan yang menarik untuk dipelajari.
“Saya punya banyak teman yang sangat baik dari jurusan desain. Mereka ramah dan membuat saya merasa diterima di sini.” ungkap Boeing.
Momen paling berkesan selama program adalah ketika mereka tampil membawakan tarian tradisional dan bermain angklung di Student Center Itenas. Selain itu, mereka juga menyukai makanan khas Bandung yang menurut mereka rasanya mirip dengan masakan di Laos.
Tam mengungkapkan “Program Darmasiswa ini memberi saya kesempatan untuk belajar Bahasa Indonesia dan budaya Indonesia secara langsung. Ini pengalaman yang sangat berarti, bahkan bisa saya sebut sebagai pengalaman yang mengubah hidup.”
Partisipasi Itenas dalam program Darmasiswa menjadi wujud nyata kontribusi institusi dalam mendukung diplomasi pendidikan dan pertukaran budaya global. Melalui program ini, Itenas tidak hanya memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia, tetapi juga membuka ruang kolaborasi dan saling pengertian antarbangsa di lingkungan pendidikan tinggi. (MS/SW)