Bandung, 6 Maret 2025 – Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung kembali menorehkan prestasi di kancah penelitian internasional. Dr. Eng. Didin Agustian Permadi, S.T., M.Eng., dosen Program Studi Teknik Lingkungan Itenas, terlibat dalam proyek riset konsorsium internasional bertajuk “Climate Attribution of Wildfire Smoke Impacts on Priority Population Health in Southeast Asia and Australia (CANBREATHE)”. Proyek ini mendapatkan hibah penelitian sebesar 5 juta dolar Australia (AUD) yang dikelola oleh University of Canberra dan didanai oleh Wellcome Trust Fund.
Fokus Penelitian
Proyek CANBREATHE meneliti dampak perubahan iklim terhadap peningkatan intensitas dan durasi kebakaran hutan ekstrem di Asia Tenggara dan Australia. Asap kebakaran hutan telah terbukti memperburuk penyakit pernapasan dan kardiovaskular, bahkan berkontribusi pada ribuan kematian dini. Melalui pendekatan model atribusi iklim, penelitian ini akan mengidentifikasi sejauh mana perubahan iklim mempengaruhi risiko kebakaran hutan dan paparan asapnya, terutama bagi kelompok rentan seperti masyarakat adat, ibu hamil, dan anak-anak di lima wilayah terdampak.
Keterlibatan Itenas dalam Proyek
Dalam proyek ini, Dr. Didin Permadi berperan aktif dalam analisis dampak asap kebakaran hutan di Indonesia, khususnya dalam memahami sumber emisi, penyebaran polutan, serta risiko kesehatan yang ditimbulkan. Keahlian beliau dalam bidang pemodelan kualitas udara dan dampak lingkungan menjadi bagian penting dalam kolaborasi riset ini.
Sebagai satu-satunya institusi dari Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia yang terlibat dalam proyek ini, Itenas memiliki kesempatan besar untuk berkontribusi dalam penelitian berkelas dunia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi para pemangku kebijakan dalam merancang strategi mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim serta polusi asap akibat kebakaran hutan.
Kolaborasi dengan Berbagai Institusi Internasional
Proyek CANBREATHE melibatkan kolaborasi dengan berbagai universitas dan lembaga penelitian ternama, di antaranya:
- Australia: University of Canberra, University of Tasmania, University of Sydney, Charles Darwin University, Queensland University of Technology, Curtin University, and New South Wales University.
- Asia Tenggara: Mahidol University (Thailand), Asian Institute of Technology (Thailand), Chiang Mai University (Thailand), University of Indonesia, National University of Laos, University of Health Sciences of Lao PDR, Institute of Technology National (Itenas) in Bandung.
- Eropa: Technical University of Crete (Yunani).
- Lembaga Penelitian: Climate Change and Environmental Research Center (Thailand), Geo-Informatics and Space Technology Development Agency (Thailand), Kopernik (Indonesia).
Dampak dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan ilmiah mengenai hubungan antara perubahan iklim dan kebakaran hutan ekstrem, tetapi juga mengembangkan alat komunikasi inovatif berbasis ilmu atribusi iklim, data kesehatan, serta pengalaman komunitas terdampak. Melalui keterlibatan langsung dengan masyarakat dan pembuat kebijakan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta mendorong kebijakan berbasis sains guna mengurangi dampak kesehatan akibat polusi asap kebakaran hutan.
Dukungan Itenas dalam proyek ini menunjukkan komitmen institusi dalam mendukung penelitian global yang berdampak langsung terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Partisipasi Dr. Eng. Didin Agustian Permadi, S.T., M.Eng dalam CANBREATHE juga membuktikan bahwa penelitian dari akademisi Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi dalam skala internasional.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan kebijakan pengelolaan kebakaran hutan dan mitigasi dampak asap di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, dapat semakin berbasis pada data ilmiah yang kuat dan komprehensif. (Humas)