Bandung, 4 Agustus 2025 – Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung menjalin kerja sama strategis dengan PT Bisa Artifisial Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Gedung Rektorat Itenas. Kegiatan ini menjadi langkah awal kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan pelaku industri dalam bidang pengembangan kecerdasan artifisial (AI) dan teknologi robotika.

PT Bisa Artifisial Indonesia, atau lebih dikenal sebagai BISA AI, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang edukasi dan riset kecerdasan buatan. Melalui BISA AI Academy, perusahaan ini menyediakan pelatihan teknologi mutakhir untuk mencetak talenta digital yang kompeten di era transformasi digital. Selain aktif di dalam negeri, BISA AI juga menjalin jejaring regional dan internasional, termasuk dengan lembaga riset pertahanan dari Malaysia.

Penandatanganan MoU bersama Rektor Itenas.

Acara penandatanganan MoU ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Itenas, termasuk Rektor Itenas Prof. Ir. Meilinda Nurbanasari, S.T., M.T., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Umum. Hadir pula Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri, Ketua Program Studi Informatika, serta perwakilan dari Biro Kerja Sama, Humas, dan Pemasaran Itenas.

Sementara dari pihak PT Bisa Artifisial Indonesia, hadir langsung Direktur Utama Ir. M. Octaviano Pratama, S.Kom., M.Kom. bersama enam anggota delegasi. Di antara peserta kunjungan terdapat pula tamu internasional dari Science & Technology Research Institute for Defence (STRIDE), Malaysia, yakni Dr. Muhammad Nur Annuar Bin Mohd Yunos, Mohd Hafiz Bin Mohd Noor, dan Mohammad Syafiq Bin Mohammad Rafi yang merupakan peneliti senior dalam bidang riset pertahanan dan teknologi.

Selain penandatanganan MoU, kegiatan juga dilanjutkan dengan kunjungan ke fasilitas Living Lab and Innovation Itenas. Dalam kunjungan tersebut, rombongan berdiskusi santai dengan tim Program Studi Informatika Itenas mengenai arah dan perkembangan riset kecerdasan artifisial serta peluang kolaborasi internasional di bidang teknologi pertahanan dan edukasi.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem inovasi teknologi berbasis AI di Indonesia, serta membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen Itenas untuk terlibat dalam proyek-proyek riset dan pengembangan yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun regional. (MS/SW)

Link Galeri Foto