Kepemimpinan Generasi Muda yang Berkarakter Kebangsaan : Kuliah Umum Pembinaan Kesadaran Bela Negara ke-10 Bersama Danang Rizky Ginanjar, MBA.

Sabtu (27/11/21), pukul 09.00 WIB Kampus Itenas kembali melaksanakan Kuliah Umum Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) pertemuan ke-10 melalui media Zoom Meeting. Tema kali ini adalah Kepemimpinan Generasi Muda yang Berkarakter Kebangsaan.

Narasumber untuk kuliah umum kali ini adalah Danang Rizky Ginanjar, MBA. Sekretaris Jenderal Indonesia Forum dan Advisor OVO, dan dipandu oleh Alfan Ekajati Latief, S.T., M.T., dosen Program Studi Teknik Mesin Itenas Bandung sebagai moderatornya.

Danang Rizky Ginanjar yang akrab dipanggil Kang Danang memancing rasa tertarik rekan-rekan mahasiswa dengan giveaway OVO dengan post dan mention IG @drginanjar dan @itenas.official serta memaparkan poin-poin atau pertanyaan yang paling menarik.

Pemaparan materi dimulai dengan data Global Talent Competitiveness Index 2020, di mana Indonesia berada pada peringkat ke-26 dan employabitily ke-30. Danang menjelaskan mengenai peluang dan tantangan Indonesia di Era Industri 4.0 serta tantangan pada tenaga pembangunan Indonesia yang menyatakan bahwa sebagian besar (39,66%) tenaga pembangunan Indonesia merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah (sesuai data BPS, Agustus 2019).

“Oleh karena itu, mereka yang bergelar sarjana harus memikirkan bagaimana caranya membuka sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan bagi mereka yang tidak berkesempatan untuk lulus pada jenjang yang lebih tinggi”, ucap Danang.

“Menjadi generasi yang memiliki misi mulia, harus dapat membuka lapangan pekerjaan”, tegasnya.

Kemudian paparan dilanjutkan dengan Top 10 Skills of 2025, dimana salah satunya adalah berpikir kritis. Menurut Danang, bersikap kritis bagi mahasiswa itu bukan hanya berdemo, bukan melulu menghina. Kritik itu harus konstruktif. Beri analisis, bisa memberi masukan dan solusi yang baik. Tidak hanya sekedar mengkritisi.

“Yang didapatkan dari kuliah adalah cara berpikir. Tapi jangan salah, ada teknis juga. Yang penting adalah pelajari apa yang diberikan kepada kita. Jangan hanya dipelajari dan diingat, tapi serap hingga ke intinya”, tutur Danang.

Acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Antusiasme mahasiswa pada sesi diskusi dan jawab ini sangat tinggi.

Di akhir pemaparan materi, Danang berpesan bahwa para mahasiswa yang hadir di sini akan menjadi penerus estafet kepemimpinan masa depan.

“Setiap zaman punya anak zamannya. Kalian adalah anak zaman kalian. Buat zaman kalian lebih baik dari zaman sebelumnya, dan buat Indonesia emas tercipta lebih cepat dari tahun 2045”, pesan Danang.

“Semoga yang kita lakukan tak hanya berguna dan bermanfaat untuk diri sendiri, tapi yang terpenting juga bermanfaat untuk masyarakat, bangsa, dan negara”, harap Danang [Della/BKHP]