Kontribusi Itenas Bandung Melalui PKM: Pembangunan Sarana Sanitasi dan Air Di Desa Nagrak, Kabupaten Bandung

Sebagai Institusi Perguruan Tinggi yang melaksanakan tridarmanya, Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas) melakukan salah satu tridarma perguruan tinggi yaitu di bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Itenas berkolaborasi dengan Rotary Club, Loola Adventure Resort, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) membangun sistem sanitasi dengan mengunakan Teknologi  Safe Water Garden (SWG).

Dalam hal ini, Itenas melibatkan beberapa mahasiswa dan dosen khususnya pada Prodi Teknik Lingkungan melalui PKM Itenas untuk terlibat dalam membangun sistem sanitasi ini.

Iwan Juwana, Ph.D. selaku Kepala LPPM Itenas mengatakan bahwa pihaknya berdiskusi dengan tim Loola dalam penentuan lokasi untuk penerapan teknologi SWG ini.

“Pertama dari sisi persiapan yaitu penentuan lokasi, diskusi bersama dengan Tim Loola kira-kira mana  lokasi yang pas dengan kriteria, baik dari sisi teknis ataupun dari sisi social”, tuturnya.

“SWG ini akan diterapkan di 30 titik dengan 91 KK di Desa Nagrak, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung”, tambah Iwan.

Iwan juga menjelaskan bahwa dari Itenas terbagi menjadi 2 tim, yang pertama tim teknis yang menentukan lokasi, tingkat kemiringan, gambar, dan lain halnya. Yang kedua, tim pemberdayaan masyarakat. Pembagian tim ini merupakan salah satu persiapan dalam penerapan SWG ini.

Pada tahap pelaksanaannya, tim teknis memberikan sosialisasi dan training kepada masyarakat dalam membuat SWG.

“Alhamdulillah beberapa mahasiswa yang tergabung dalam tim ini telah tersertifikasi dalam pembuatan SWG” ungkap Iwan.

Sedangkan tim 2 terkait pemberdayaan masyarakat, mereka terlebih dahulu mendapatkan training dari Tim Loola Bintan dalam pembuatan Safe Water Brickers (SWB) yang merupakan bagian dari instalasi SWG, kemudian mereka menjadi trainer bagi masyarakat Desa Nagrak dalam pembuatan SWB tersebut.

Iwan mengatakan ada sekitar 72 warga yang mengikuti training dalam pembuatan SWB tersebut.

Selanjutnya kedua tim dari Itenas tersebut terlibat pada tahap konstruksi bersama para warga masyarakat Desa Nagrak dan Tim Loola.

Kemudian pada tahap maintenance atau peninjauan, Iwan mengatakan bahwa Timnya membantu tim SWG dari Bintan untuk memantau selama tiga bulan kedepan apakah SWG ini berfungsi atau tidak, menanggapi keluhan masyarakat, dan harapan masyarakat kedepannya.

Pembangunan Teknologi SWG ini diresmikan pada Hari Sabtu (2/10/21) di Desa Nagrak, Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung.

Pada Acara tersebut, Kepala Desa Nagrek, Suparman menyampaikan bahwa masyarakat Nagrak sangat luar biasa menyambut hal ini.

“Kami merasa bangga ada kerja sama dari berbagai pihak yang telah mewujudkan desa kami menjadi desa dengan lingkungan yang sehat”, ungkapnya.

“Kurang lebih ada 91 kk yang mendapatkan program ini sehingga dapat dimianfaatkan, Insya Allah pada tahun 2021 ini, 100 persen warga masyarakat Nagrak memiliki jamban dan sanitasi yang layak” tutur Suparman.

Suparman juga berharap kepada pihak-pihak yang membuat Teknologi SWG ini bisa mendorong dan membantu masyarakat kami sehingga tahun kedepan bisa dimakasimalakn dengan keberadaan air bersih.

Selanjutnya ada penjelasan singkat mengani SWg dari Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng.

Safe Water Garden (SWG) adalah sistem pengolahan limbah terukur yang dikembangkan dari konsep awal UNICEF. Sistem ini dapat digunakan secara individu ataupun komunal.

“1 hal yang bisa langsung kita ukur nilai kemanfaatannya mengenai instalasi sanitasi ini adalah lingkungan kita bersih. Selanjutnya instalasi dari SWG ini kemudian digunakan untuk lahan pertanian, saya melihat contoh di sini sudah ditanami pohon cabai, jeruk, dan ini sudah melalui penelitian yang panjang” jelas Prof. Lilik.

Acara dilanjutkan dengan penutupan dan peninjauan secara langsung SWG pada beberapa titik lokasi di Desa Nagrak tersebut.

Sebagai tambahan informasi SWG ini sudah sesuai dengan SNI 2398:2017 mengenai tata cara perencanaan tangkiseptik dengan pengolahan lanjutan (sumur resapan, up flow filter, kolam sanitas) dan SNI 8466:2017 mengenai tata cara perencanaan pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem reactor anaerobic bersekat (SRAB). Taufik/Humas

Link : Foto Kegiatan