Bandung, 28 April 2025 – Dalam upaya memperluas wawasan literasi visual dan memperkuat apresiasi terhadap seni sinematik di kalangan civitas akademika, Perpustakaan Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung menyelenggarakan kegiatan Bincang Buku bertajuk “Membaca Kode Gerak pada Film Indonesia” pada hari Senin, 28 April 2025. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB ini bertempat di ruang utama Perpustakaan Itenas.

Acara ini terselenggara atas kerja sama antara Perpustakaan Itenas dengan Eureka Media Aksara sebagai penerbit buku, Forum Film Bandung, Bandung Film Commission, dan Forum Studi Kebudayaan ITB. Kolaborasi lintas institusi ini menjadi wujud nyata sinergi antara akademisi dan praktisi seni budaya dalam mengembangkan pemahaman kritis terhadap dunia film Indonesia.

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Agustina Kusuma Dewi, S.Sos., M.Ds., penulis buku sekaligus dosen dan peneliti bidang kajian budaya visual, sebagai narasumber utama. Buku yang dibahas merupakan hasil riset mendalam mengenai pola gerak dalam film Indonesia sebagai medium komunikasi budaya yang sarat makna.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Akademik Itenas, Prof. Ir. Tarsisius Kristyadi, S.T., M.T., Ph.D., yang mengapresiasi terselenggaranya acara ini.
“Ini merupakan prestasi yang perlu diapresiasi. Silakan jadikan ini sebagai ajang diskusi, dan semoga menjadi inspirasi bagi semuanya, khususnya rekan-rekan mahasiswa,” ujarnya.

Sambutan dari Wakil Rektor Bidang Akademik Itenas, Prof. Ir. Tarsisius Kristyadi, S.T., M.T., Ph.D.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, dilakukan pula launching buku “Membaca Kode Gerak pada Film Indonesia”, dengan sambutan khusus dari beberapa tokoh:

Medi Mahendra A.P., S. Sos., M.Si. (Kepala Dinas Pengarsipan Kota Bandung) menyampaikan bahwa literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga bentuk kepekaan terhadap lingkungan dan peradaban. “Literasi itu bentuk aktivitas yang tidak terikat dengan membaca saja, tetapi juga sensitivitas terhadap peradaban kita,” ujarnya.

Dr. Agustina Kusuma Dewi, bersama moderator Fawwaz dari Teknik Industri Itenas, menjelaskan bahwa kode gerak dalam film Indonesia mencerminkan budaya visual sekaligus narasi kehidupan. “Buku ini merupakan kompilasi panjang di mana maknanya saling mengikat kehidupan. Kata ‘gerak’ sendiri merepresentasikan banyak makna yang kaya. Dalam industri film, gerak menjadi seni penting yang menunjukkan latar budaya. Tatanan realisme estetika menjadi tantangan bagi para seniman dan pembuat film Indonesia. Semoga buku ini dapat menjadi pengiring diskusi gerak estetik di masa depan,” ungkapnya.

Garin Nugroho, sineas terkemuka Indonesia, dalam sambutan daringnya turut memberikan refleksi bahwa buku ini menjadi kumpulan makna tentang bahasa tubuh dalam bercerita. “Gerak menjadi bahasa tubuh yang menceritakan identitas suatu bangsa atau budaya,” katanya.

Selain diskusi buku, acara juga menghadirkan pemutaran trailer film “Setan Jawa” karya Garin Nugroho, yang memperkaya diskusi visual pada kesempatan tersebut.

Bincang Buku berlangsung interaktif dengan pertanyaan dan diskusi menarik dari audiens.

Diskusi berlangsung interaktif dan diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan penggiat film, termasuk perwakilan dari Forum Film Bandung, dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Kepala UPT Perpustakaan Itenas. Para peserta antusias menggali lebih jauh pendekatan semiotika gerak dan peran penting gerak dalam membangun lapisan makna narasi film.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan penandatanganan buku oleh penulis. Diharapkan, kegiatan Bincang Buku ini dapat menjadi agenda rutin yang mendorong semangat literasi kritis serta keterlibatan aktif sivitas akademika dalam kajian budaya kontemporer. (AB/IS)