Membedah Strategi Belajar ke Luar Negeri dalam Rangkaian Ketiga Workshop Series di Itenas

Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) telah menyelenggarakan rangkaian terakhir dari Workshop Series pada Senin (27/2/2023) di Ruang 14301 Gedung Fakultas Itenas. Dalam rangkaian kali ini, topik yang dibahas adalah mempersiapkan dokumen untuk beasiswa pendidikan pascasarjana di luar negeri dan strategi mengikuti IELTS dengan mengundang Sunengsih, M.Pd., yang pernah mengajar di Lab Bahasa Itenas (2007-2020) dan juga sebagai trainer IELTS Preparation pada program IISMA untuk mahasiswa Itenas, sebagai pembicara. Kegiatan ini dihadiri sekitar seratus mahasiswa Itenas dari berbagai program studi.

Pembahasan awal dimulai dengan membahas mengenai persiapan dokumen untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Menurut Sunengsih, belajar di luar negeri memiliki kelebihan tersendiri, misalnya dapat mempertajam kemampuan bahasa asing (terutama bahasa Inggris), mendapat pengalaman mengenali budaya dan cara berpikir orang dari negara lain, serta pilihan jurusan yang beragam. Hal-hal tersebut bisa diadaptasikan di negara asal untuk menghadapi tantangan global dan mendapatkan solusi untuk permasalahan yang dimiliki negara asal.

Adapun persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftar studi ke luar negeri. Paspor, ijazah, dan transkrip nilai tentu menjadi dokumen wajib untuk disertakan. Kemudian ada curriculum vitae (CV) yang memuat identitas diri hingga prestasi akademik, personal statement, study objective, motivation letter, surat rekomendasi dari universitas/perusahaan, hingga sertifikat IELTS dan/atau TOEFL.

Pembahasan dilanjutkan dengan mengulik strategi dan tips menghadapi International English Language Testing System (IELTS). Secara singkatnya, IELTS digunakan untuk mengukur kemampuan (proficiency) seseorang dalam berbahasa Inggris terutama di wilayah Eropa dan terbagi menjadi dua jenis: Academic dan General. Setidaknya skor yang dibutuhkan untuk bisa dikatakan proficient adalah sebesar 7,0 dari nilai maksimal 9,0.

Terdapat empat tahap dalam tes IELTS. Pertama, listening test selama 30 menit dengan diberikan masing-masing empat recorded text, monologues, dan conversations. Kedua, reading test selama 60 menit dibagi ke dalam 3 sections. Ketiga, writing test selama 60 menit dengan menulis rangkuman atau penjelasan dari data yang diberikan (untuk General) atau menulis surat resmi (untuk Academic), serta menulis short essay sebanyak 250 kata. Terakhir, speaking selama 11-14 menit melalui wawancara dan diskusi sebuah topik.

Pembahasan diakhiri dengan strategi menghadapi IELTS dan sesi tanya-jawab. Dengan berakhirnya rangkaian ketiga, maka berakhir juga Workshop Series yang diselenggarakan BKA Itenas. Semoga dengan workshop ini dapat menambah pengetahuan tentang persiapan kehidupan pascakampus bagi mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir dan yang akan diwisuda.