Bandung, 28 Oktober 2025 – Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung resmi meresmikan Pusat Kolaborasi Riset Daya Dukung Lingkungan Berkelanjutan (PKR-DDLB). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Itenas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Padjajaran (Unpad). Sinergi lintas lembaga ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi riset dan inovasi di bidang lingkungan berkelanjutan.

Acara diawali dengan sambutan oleh Iwan Juwana, S.T., M.EM., Ph.D., selaku Koordinator PKR-DDLB. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi atas terjalinnya kolaborasi ini. Beliau juga menegaskan pentingnya kerja sama antara akademisi, peneliti, dan pemerintah dalam menjawab tantangan lingkungan yang semakin kompleks.

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Dr. Eng. Ario Betha Juanssilfero, M.Sc., selaku Kepala Pusat Riset Teknologi Lingkungan Terpadu dan Berkelanjutan (PRTLTB)–BRIN. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan,

“Harapan saya ini bukan hanya sekedar ceremony, namun suatu bentuk capaian strategis BRIN, Itenas, dan instansi lain termasuk KLH, mampu menghadirkan salah satu bentuk kolaborasi yang berjalan dan memberikan dampak yang baik.”

Rektor Itenas, Prof. Ir. Meilinda Nurbanasari, S.T., M.T., Ph.D., turut memberikan sambutan. Beliau menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terjalinnya kerja sama ini serta menegaskan komitmen Itenas dalam mendukung kegiatan pusat kolaborasi ini.

Sebagai simbol dimulainya kerjasama resmi, dilaksanakan penyerahan dokumen kontrak Pusat Kolaborasi Riset (PKR) dari Kepala PRTLTB-BRIN kepada Rektor Itenas, dilanjutkan dengan prosesi simbolis pemakaian rompi sebagai tanda dimulainya kolaborasi riset antara para mitra institusi.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Ir. H. M. Taufiq Budi Santoso, M.Soc.Sc., selaku Kepala BP2D Provinsi Jawa Barat. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya komunikasi hasil riset agar dapat memberikan manfaat nyata bagi pembangunan daerah.

Selain itu, hadir pula Abdul Karim, S.E., M.E. dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang memberikan paparan mengenai riset dan teknologi remote sensing untuk Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Materi tersebut memberikan gambaran mengenai pemanfaatan teknologi dalam pengukuran dan pemantauan kondisi lingkungan hidup, yang dapat menjadi dasar perumusan kebijakan berbasis data.

Dengan diresmikannya Pusat Kolaborasi Riset Daya Dukung Lingkungan Berkelanjutan (PKR-DDLB), diharapkan kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga riset, dan pemerintah dapat terus diperkuat. Langkah ini menjadi wujud nyata komitmen bersama dalam mendukung keberlanjutan lingkungan, memperkuat kapasitas penelitian nasional, serta memberikan kontribusi positif bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat. (RD)

Link Arsip Dokumentasi Kegiatan