Program Sekolah Pengembangan 2021 – Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Bandung

Minggu, 21 Februari 2021, pukul 08.00 WIB. Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Bandung melaksanakan kembali kegiatan Sekolah Pengembangan yang dilaksanakan oleh Kementrian Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Mahasiswa (KPSDM) BE-KM Itenas Bandung. Acara ini dihadiri oleh narasumber Sri Yunita Maksudi dengan latar belakang HR Head at Aruna Indonesia dan Edwin Tanbowi dengan latar belakang sebagai CEO at Bowin Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh 180 peserta yang merupakan mahasiswa Itenas dan umum. Serta dimoderatori oleh Annisa Salsabila yang merupakan Anggota Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Itenas Bandung. Kegiatan ini disiarkan langsung melalui video conference zoom.

Sekolah Pengembangan merupakan suatu program kerja dari Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Itenas yang bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa – mahasiswa atau fresh graduated yang ada di Itenas. Sehingga dapat memberikan kesiapan pada saat nanti masuk kedalam dunia kerja atau membangun peluang usaha baru yang memberikan dampak positif juga terhadap lingkungan.

Pemaparan pertama yakni diberikan oleh Sri Yunita selaku HR Head at Aruna Indonesia mengenai skill in 2021, recruitment process dan personal branding. Aruna Indonesia ini merupakan perusahaan teknologi yang berkembang pada bidang perikanan dan kelautan. Selain itu perusahaan ini memberikan dampak positif terdahap lingkungan dengan membantu para nelayan dalam ekspor keluar negeri.

 “Perkembangan industrial 4.0 sudah berkembang sangat pesat dan manusia harus dapat lebih berkembang dari pada itu. Lambat laun pekerjaan semua akan dapat tergantikan oleh mesin dan kita mesti mempersiapkan untuk masa depan” tutur Sri Yunita. Persiapan yang mesti dipersiapkan yakni segeralah buat timeline dan target terhadap suatu pekerjaan. Selain soft skill, hard skill harus bisa dikuasai seperti bisa berbahasa asing, dapat menggunakan skill data analisis serta digital media.

“Proses rekrutment itu seperti apa sih? Proses menemukan orang yang tepat dan memiliki kecocokan pada perusahaan dan posisi yang dituju” tambah Sri. Proses seleksi yang mesti dipersiapkan dalam proses rekrutment ini yaitu CV (Curiculum Vitae). Buatlah CV dengan simpel dan menarik, selain itu masukan pengalaman yang sesuai dengan apa yang sudah dikerjakan dan masukan skill yang sesuai dengan posisi. Selain itu apabila diperlukan resume, buatlah resume yang menarik, tidak terlalu formal namun alur cerita yang ada didalamnya itu mengalir. Serta mengecek kembali pada saat apply pekerjaan, agar selalu update segala biodata diri yang terkait.

Pada saat personal branding, penilaian terjadi pada saat interview. Perusahaan akan menilai dari berbagai macam aspek, mulai dari pakaian yang digunakan, tutur kata dalam berbicara dan hal – hal yang berkaitan dengan pengetahuan dasar posisi yang akan di tujukan. Pada tahap interview persiapkan segalanya dengan baik dan gunakan pakaian yang sesuai dengan perusahaan yang ditujukan. “Terkadang perusahaan – perusahaan start up di masa sekarang selama proses interview tidak menggunakan pakaian – pakaian yang tidak terlalu formal” Pungkas Sri.

Selanjutnya, pemaparan yang kedua yakni oleh Edwin Tanbowi dengan latar belakang sebagai CEO at Bowin Indonesia. Bowin Indonesia ini merupakan perusahaan di bidang kesehatan seperti masker, sanitation dan produk – produk lainnya. Selain itu perusahaan ini memberikan dampak positif terhadap lingkungan dengan moto “Ayo Lawan Polusi”. Penyampaian langsung disampaikan oleh Edwin mengenai “Sociopreneur : How They Can Help And Impact The Society For The Better Future”.

Socialpreneur ini merupakan gabungan dari social dan entrpreneurship. Socialpreneur dan traditionalpreneur ini memiliki konsep yang berbeda. socialpreneur berfokus kepada kondisi yang ada dilingkungan sekitar dan pendapatan yang didapat, sedangkan traditionalpreneur ini berfokus kepada profit dan keuntungan yang didapatkan. “Socialpreneur dapat memberikan sosial impact/ dampak sosial yang dapat membantu dan memelihara lingkungan yang ada disekitar” tutur Edwin.

Dampak terhadap manusia, dengan memberikan sarana edukasi dan menciptakan kebiasaan baru agar lebih peduli terhadap lingkungan dan alam sekitar. Kedua, dampak terhadap alam, yakni menciptakan kondisi alam yang aman dan nyaman, sehingga masyarakat dapat menikmati hasilnya sendiri. Terakhir, pendapatan atau profit yang didapatkan oleh perusahaan dan pendapatan yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar.

Pemaparan dari Edwin diakhiri dengan kuis dan pemberian hadiah bagi peserta yang dapat menjawab dengan benar. Kemudian kegiatan ditutup dengan sesi foto.

Firdan Nur Hakiki/ Itenas News Office