Bandung, 17 Oktober 2024 – Institut Teknologi Nasional (Itenas) kembali mengadakan kuliah tamu yang kali ini menghadirkan salah satu alumninya yang telah sukses berkarir sebagai dosen informatika di Australia, Dr. Edi Nuryatno, Ph.D., M.Sc., MACS CT, B.Sc. Dr. Edi merupakan alumnus dari program studi Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) angkatan 1991. Acara yang dimoderatori oleh Bapak Ichwan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Oktober 2024, pukul 09.00 WIB, di Gedung Fakultas Teknik Informatika, lantai 3. Kuliah tamu ini dihadiri oleh para mahasiswa jurusan Teknik Informatika dengan tema yang sangat relevan, yaitu “Perubahan Teknologi dari Konvensional ke Digital”.

Dalam kuliah tamu ini, Dr. Edi Nuryatno menyampaikan berbagai wawasan dan pengalaman tentang pentingnya literasi digital dan transformasi teknologi. Ia menekankan bahwa kebiasaan membaca sangatlah penting, karena akan berdampak besar pada dunia kerja. “Membaca, membentuk kita menjadi individu yang lebih tahu arah spesialisasi diri kita. Ini sangat penting untuk bersaing di dunia profesional,” ujar Dr. Edi.

Dr. Edi melayani pertanyaan dari para hadirin setelah selesai sesi kuliah tamu.

Lebih lanjut, Dr. Edi juga membahas bagaimana standar teknologi dan tantangan yang dihadapi di era digitalisasi ini. Menurutnya, perencanaan yang matang dan penguasaan data sangat penting dalam menghadapi tantangan tersebut. “Tantangannya ada pada konsep data yang kita miliki. Kita harus memiliki dasar statistik yang kuat, memahami konteks sosial dan historis. Semua itu akan membantu kita dalam menghadapi perubahan teknologi,” jelasnya.

Sesi tanya jawab berlangsung hangat dengan berbagai pertanyaan dari peserta. Salah satu mahasiswa, Rizal, bertanya tentang implikasi etika dalam penerapan teknologi AI. Ia menanyakan apakah informatika yang diterapkan bisa mengganggu hak-hak dan etika manusia. Menjawab pertanyaan tersebut, Dr. Edi menyatakan bahwa regulasi terkait AI akan selalu ada, dengan standar yang berbeda di setiap negara. “Setiap negara punya hak konstitusional dan regulasinya masing-masing. Teknologi memberikan banyak dampak positif, dan saya sudah merasakan sendiri bagaimana AI di negara-negara lain diterapkan dengan baik. Hal ini pada akhirnya kembali ke kebijakan negara masing-masing,” ujarnya.

Penyerahan kenang-kenangan dari Wakil Dekan FTI kepada Dr. Edi.

Mengakhiri sesi, Dr. Edi memberikan pesan inspiratif kepada seluruh peserta. “Sekolah adalah karier. Sekolah adalah ilmu. Semakin banyak ilmu yang kita miliki, semakin luas pemahaman kita terhadap dunia,” pungkasnya.

Acara ini diharapkan dapat memotivasi para mahasiswa Teknik Informatika Itenas untuk terus meningkatkan pengetahuan dan mempersiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi di masa depan.

Editor: Ayu Jessy
Fotografer: Bhakti Herdianto 
Reporter: 
1. Najwa Khaila 
2. Naila Salma