Sarahsehan Evaluasi RIP 2014-2030 “Challenges In Higher Education 2030 And Beyond” Sekretaris Jenderal Pendidikan Tinggi: “Saya Sangat Yakin Itenas Bandung Akan Selalu Melahirkan SDM Unggul Untuk Indonesia Maju”

Jumat (8/10/21) Institut Teknologi Nasional Bandung menyelenggrakan Kegiatan Sarasehan Evaluasi RIP Itenas 2014 – 2030 melalui Webinar yang bertajuk “Challenges In Higher Education 2030 And Beyond”.

Acara dibuka oleh sambutan Rektor Itenas Bandung, Prof. Meilinda Nurbanasari, Ph.D. Dalam sambutannya, Prof. Meilinda mengucapkan terima kasih kepada narasumber, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P., Sekretaris Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Ucapan terima kasih dan apresiasi yang tidak terhingga, kami sampaikan kepada Ibu Dr. Paristiyanti Nurwardani, selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, yang telah bersedia memenuhi undangan kami untuk memberikan masukan atau wawasan bagi pengembangan Itenas ke depan”, ucap Prof. Meilinda.

Prof. Meilinda juga mengatakan bahwa Itenas saat ini sedang melakukan evaluasi RIP Itenas 2014-2030, dengan mencoba mengakomodasi berbagai perkembangan kebijakan seperti MBKM, klasterisasi perguruan tinggi, serta isu-isu global yang muncul seperti Revolusi Industri 4.0, Society 5.0, dan lain-lain.

“Kami menyadari sepenuhnya tuntutan yang muncul sekarang, telah membukakan mata kami untuk terus melakukan akselerasi dan inovasi dalam berbagai hal, agar kami dapat terus berkompetisi dalam rangka Itenas turut mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu, mengedepankan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi untuk mendukung daya saing bangsa” tutur Prof. Meilinda

Selanjutnya memasuki acara inti yaitu sarasehan evaluasi RIP dengan tema “Challenges in Higher Education 2030 and Beyond”. Pemaparan materi langsung disampaikan oleh Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P.

Dr. Paris mengatakan dirinya meyakini bahwa para alumni Itenas akan memberikan masukan-masukan untuk Itenas dalam rangka menyempurnakan atau melakukan harmonisasi kurikulum. Karena menurut Dr. Paris, sapaan akrabnya, sekarang ini hampir setiap tahun mengalami perubahan, terutama capaian pembelajaran, karena dunia industri lebih dulu cepat melakukan perubahan.

“Kita akan berdiskusi yang berhubungan dengan masa depan Indonesia dan kami titipkan juga masa depan lulusan Itenas agar menjadi SDM unggul untuk Indonesia maju dan aktif dalam kegiatan-kegiatan kampus merdeka agar Indonesia jaya” tuturnya.

“Para alumni harus menjadi inputer-inputer yang akan selalu membuat Itenas berjaya pada dunia kerja dan dunia industri baik di Indonesia regional maupun global”, tambahnya.

Disela-sela paparan materinya, Dr. Paris juga mengucapkan selamat kepada Itenas yang telah bisa melakukan berbagai macam persiapan untuk mengakses segala hibah yang ada di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi hingga meraih hibah sekitar lima miliar.

Selanjutnya, menurut Dr. Paris, tema sarasehan ini sangat menggoda “Challeges in Higher Education 2030 and Beyond”.

“Saya sangat yakin Itenas telah menyiapkan dan memproduksi SDM unggul untuk Indonesia maju”, ungkapnya.

“Akan ada apa di Tahun 2030? Di tahun 2030 Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian nomor 7 di dunia. Pertanyaan saya, sudah siapkah Itenas menyiapkan kurikulum untuk 2030? Sekarang saatnya, karena tahun 2030 kita akan menjadi negara berkembang yang kenmudian menjadi negara maju. Saya kira Indonesia ini dibantu oleh teman-teman Itenas dan alumni Itenas, saya yakin kita semua bergotong royong menyiapkan Indonesia menajdi negara perekonomian nomor 7 di dunia”, jelasnya

“Karena ditanya Beyond, maka tahun 2050 Indonesia menjadi negara nomor 4 di dunia kalau Itenas menyiapkan berbagai macam kurikulum dan dosen mengupdate kompetensinya agar sesuai dengan kebutuhan industri saat ini dan society 5.0.” tambah Dr. Paris

Dr. Paris titip pesan kepada Itenas bahwa nanti menuju era society 5.0 maka seluruh dosen harus dibekali kemungkinan perubahan yang akan terjadi, bagaimana melakukan berbagai macam pola fikir, pola tindak, dan pola action plan dosen agar sesuai era industri 4.0 dan menjelang society 5.0.

“Mulai saat ini seluruh prodi yang ada di Itenas melakukan revisi kurikulum, masukan kurikulum yang berhubungan dengan Artificial Intelegence, Robotic, Big Data yang diintegrasikan kepada seluruh industri. Tidak ada satupun program studi yang tidak membutuhkan kompetensesi-kompetensi era digital”, pungkasnya.

Setelah pemaparan materi dari Dr. Paris, acara dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab dan ditutup dengan foto bersama. Taufik/Humas