Stop Hoax & CyberBullying dengan Bijak Menggunakan Media Sosial
BANDUNG. Di era industri 4.0 sekarang penyebaran informasi sulit sekali dikendalikan. Ada sisi positif dan sisi negatif. Dimana sisi positif menunjukan peningkatan penyerapan informasi dalam keseharian masyarakat. Namun sisi negatifnya adalah kualitas dan kebenaran informasi yang sulit untuk dipastikan ditambah lemahnya kemampuan literasi masyarakat dalam menyaring informasi. Media sosial sebagai alat bantu menerima informasi tersebut telah menjadi hal yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hanya hitungan menit bahkan detik informasi dapat menyebar dengan cepat. Cepatnya penyebaran informasi tersebut terkadang dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menyebarkan berita kebencian, Provokasi, dan Hoax yang terkadang memberikan efek buruk bagi masyarakat termasuk generasi muda. Arti hoax adalah informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Arti hoax adalah salah satu tren terburuk yang pernah ada dalam sejarah penggunaan media sosial. Dimana selain berita hoax, cepatnya informasi melalui media sosial terkadang juga menimbulkan fenomena baru yang disebut dengan Cyberbullying. Menurut Unicef, Cyberbullying (perundungan dunia maya) merupakan bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel. Adapun menurut Think Before Text, cyberbullying adalah perilaku agresif dan bertujuan yang dilakukan suatu kelompok atau individu, menggunakan media elektronik, secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut. Jadi, terdapat perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban. Perbedaan kekuatan dalam hal ini merujuk pada sebuah persepsi kapasitas fisik dan mental.
Generasi muda sebagai kelompok masyarakat yang paling peka dengan perkembangan teknologi juga menjadi kelompok yang paling rentan menjadi objek dan subjek penyebaran hoax dan cyberbullying. Penggunaan media sosial yang bijak menjadi modal penting generasi muda untuk bisa memaksimalkan keberadaan teknologi dan meminimalkan dampak buruknya. Itenas melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni telah mengadakan Seminar Online dengan tema “Stop Hoax & CyberBullying dengan Bijak Menggunakan Media Sosial”. Seminar online yang diperuntukan untuk mahasiswa Itenas ini mengundang narasumber kunci, Bapak Kompol Aji Susanto, S.H., M.H. Kegiatan ini juga dimoderatori oleh Ibu Nuha Desi Angraeni, S.Si., M.T pada hari Sabtu pukul 09.00 WIB yang diikuti kurang lebih 300 peserta. Harapannya dengan adanya kegiatan ini mahasiswa Itenas lebih peka terhadap Hoax dan Ciberbullying dan sadar menjadi generasi muda yang bijak menggunakan media sosial dalam kontribusinya pada pembangunan bangsa. (Byna K/ INO)