Webinar Ketiga dalam Seri Us Against Gender Violence And Harassment “Apa Sih Kekerasan Berbasis Gender Online?”

Minggu, 14 Februari 2021 pukul 13.30 WIB, Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Bandung mengadakan kembali kegiatan webinar hari ke-3 dalam kekerasan berbasis gender online. Webinar ini turut mengundang Nenden S. Arum yang tergabung dalam suatu lembaga swadaya masyarakat yang bernama SAFENET. Acara ini di moderatori oleh Arintyo yang merupakan salah satu anggota Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Nasional, serta dihadiri oleh 82 orang peserta yang terbuka untuk mahasiswa Itenas dan umum.

“kegiatan webinar ini merupakan semacam pembekalan apabila terjadi kekerasan gender dalam ranah online” tutur Kak Nenden. “Hal yang mesti dipersiapkan apabila terjadi kekerasan gender dalam ranah online yakni lakukanlah pemetaan risiko. Cari tahu kebutuhan utama dalam hal – hal yang bisa diupayakan untuk antisipasi selanjutnya. Gunakan pertanyaan – pertanyaan untuk melakukan pemetaan risiko secara sederhana, yakni; Apa kekhawatiran utama dalam menghadapi ancaman penyebaran konten intim ini? Apa saja informasi tentang diri yang dimiliki pelaku? Dan apakah konten intim yang dimiliki pelaku menunjukan wajah atau hal – hal lain yang dapat mengidentifikasi diri dengan jelas?” pungkas Kak Nenden dalam penyampaiannya.

Seburuk-buruknya, bagaimana apabila sampai terjadi yang demikian? Lantas yang dapat dilakukan ketika terjadi bentuk kekerasan yang terjadi secara online adalah; lakukan bentuk pelaporan dengan menyusun kronologi kejadian tersebut. Catat semua kejadian KBGO dan susun berdasarkan waktu. Lampirkan bukti berupa tangkapan layar. Untuk kedepannya, bukti kronologi kejadian tersebut akan memudahkanmu jika ingin membawa kasus tersebut ke ranah hukum, sehingga kamu tidak perlu mengulang – ulang pernyataan. Setelah itu laporkan pada platform digital yang menyediakan halaman khusus untuk melaporkan konten yang melanggar atau menyalahi peraturan.

Laporkan akun atau postingan di platform digital yang digunakan pelaku untuk mencegah konten intim tersebar lebih lanjut, serta untuk menghindari teror dan ancaman. Pelaporan ke platform digital ini sebaiknya dilakukan setelah menyimpan barang bukti berupa screenshot dan tautan. Dalam kekerasan berbasis gender di ranah online ini banyak korban yang belum mengetahui bahwa banyak opsi yang dapat dilakukan. Apabila orang terdekatmu ada yang mengalami kekerasan berbasis gender online (KBGO), berikanlah informasi terkait pilihan yang bisa dia ambil, dan biarkan korban yang memilih sesuai dengan kebutuhannya.

Pada sesi terakhir, kegiatan webinar ini ditutup dengan diskusi dan pertanyaan. Peserta begitu antusias dengan apa yang diberikan oleh pemateri. Peserta banyak yang memberikan pertanyaan langkah apa saja yang mesti kita lakukan untuk menghindari terjadinya kekerasan gender secara online. Kak Nenden langsung memberikan arahan utama dalam melindungi adanya kekerasan gender secara online, yakni jaga privasi di media sosial. Lakukanlah data detoks di http://datadetoxkit.org , cek pengaturan keamanan dan privasi secara berkala, gunakan password yang kuat, pasang keamanan dua lapis, jangan sembarangan beri akses ke aplikasi pihak ketiga dan berhati – hatilah dengan URL yang disingkat.

Firdan Nur Hakiki/Itenas News Office