Tim PKM-LP2M Itenas Bandung Mengembangkan Teknologi Reaktor Biogas FRP Skala Rumah Tangga di Desa Sunten Jaya – Lembang

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional Bandung (LPPM Itenas) menerapkan teknologi reaktor Biogas Fiber Reinforced Plastic (FRP) skala rumah tangga di Desa Sunten Jaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Proyek tersebut dilaksanakan sebagai penerapan dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, yang terwujud atas kerja sama LPPM Itenas dengan Workshop Biogas BCL Desa Wangunharja. Tim LPPM Itenas diketuai oleh Dr.rer.nat Riny Yolandha Parapat S.T., M.T., M.Sc. serta beranggotakan Ronny Kurniawan, S.T., M.T., dan Yuono. S.T., M.T.

Tujuan berjalannya program tersebut adalah untuk mengembangkan sebuah reaktor skala rumah tangga dengan teknologi komposit Fiber Reinforced Plastic (FRP) dengan metode prefabrikasi melalui penguatan bengkel lokal di pedesaan, sehingga petani dapat mengakses reaktor biogas yang murah dengan lebih mudah. Di samping itu, teknologi ini juga diharapkan dapat mempercepat penyebaran teknologi biogas skala rumah tangga di Indonesia.

Workshop Biogas BCL Desa Wangunharja yang didirikan Wawa Wahyudi dan Teja Harjaya tersebut sudah mengelola bengkel yang melayani pembuatan biogas untuk masyarakat desa. Reaktor biogas yang selama ini dikembangkan berjenis fixed dome dengan teknologi konvensional yang sudah berumur lebih dari 50 tahun tanpa ada pengubahan. Melihat perkembangan zaman, mereka merasa perlu mengembangkan model reaktor yang lebih efisien, hemat tempat, murah, dan cost-effective. Lahan yang dibutuhkan pun lebih kecil ketimbang reaktor biogas pada umumnya untuk ukuran yang sama, yaitu sebesar 4 m2 dengan waktu pemasangan 1-2 hari.

Kegiatan pengembangan reaktor biogas dilakukan di wilayah Desa Sunten Jaya yang merupakan wilayah daerah aliran sungai Citarum yang mengalami penurunan kualitas lingkungan imbas dari banyaknya pembuangan limbah peternakan langsung ke sungai. Atas kondisi tersebut, pengembangan reaktor biogas penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan akses rumah tangga ke sumber energi terbarukan, dan menghasilkan pupuk organik yang ramah lingkungan. Reaktor biogas yang dipasang juga berfungsi sebagai demo plot untuk diseminasi teknologi tepat guna agar bisa dikenal lebih luas, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Biogas yang dihasilkan dari reaktor FRP skala rumahan ini dapat langsung digunakan oleh masyarakat untuk memasak selama 4-5 jam (1 m3 biogas setara dengan 0,46 kg LPG). Tidak hanya biogas, proses produksinya juga dapat menghasilkan produk lainnya seperti bioslurry yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Reaktor biogas dengan bahan komposit FRP merupakan pengembangan paling mutakhir untuk biogas skala rumah tangga. Reaktor ini memiliki kelebihan di antaranya produksi gas yang efisien, mesin awet, desain ringkas sehingga menghemat penggunaan lahan, instalasi mudah, dan pengoperasian serta pemeliharaan yang tidak sulit.