Kontribusi Nyata Dosen dan Mahasiswa Teknik Mesin Itenas kepada Masyarakat: Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung di Desa Ciherang
Inisiatif civitas akademika Institut Teknologi Nasional Bandung untuk memberdayakan masyarakat dan juga pemanfaatan kembali barang tak terpakai pada kali ini patut mendapatkan apresiasi. Dosen dan mahasiswa prodi Teknik Mesin pada 21 dan 22 September 2023 berkesempatan memberikan pelatihan pembuatan briket dari limbah bonggol jagung kepada masyarakat Desa Ciherang, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan mengingat Desa Ciherang menjadi desa penghasil jagung untuk suplai pakan ternak terbesar di Jawa Barat.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh salah satu dosen, Bapak Yusril Irwan, S.T., M.T., dibantu dua dosen lainnya yakni Bapak Eka Taufik Firmansjah, S.T., M.T. dan Bapak Fery Hidayat, S.T., M.T. Sebanyak tujuh mahasiswa juga turut berkontribusi untuk program pengabdian kepada masyarakat ini, di antaranya Athfal Fauza, Davin Pratama, Sony Aguspiyana, Rizqi Nur Syifa, Putra Fajar Dwi Aprilian, Ferdi Gandika, dan Alfi Syahar.
Pelatihan pembuatan briket dari limbah bonggol jagung ini didukung penuh oleh pihak Desa Ciherang dan dibiayai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2023. Kepala Desa Ciherang Bapak Toufik Mufti Ismail beserta camat Nagreg hadir dalam kegiatan ini sebagai bentuk dukungan tersebut, dan diikuti oleh pemuda Karang Taruna Kecamatan Ciherang dengan antusias.
Agenda pada hari pertama, para peserta diberi penjelasan mengenai briket dan dikenalkan dengan alat-alat pembuatan briket yang dirancang oleh mahasiswa Teknik Mesin Itenas. Setelah dikenalkan dengan alatnya, para peserta melakukan pelatihan pembuatan briket yang didemonstrasikan mahasiswa.
Tahap pembuatan yang dijalankan pada hari pertama berfokus pada pembakaran bonggol jagung selama tiga jam untuk mengurangi kadar airnya dan mengubahnya menjadi karbon, kemudian ditumbuk menjadi serbuk arang dan disaring untuk memudahkan proses pencetakan.
Proses pembuatan dilanjutkan pada hari kedua dengan mencampurkan serbuk arang dan tepung kanji dengan perbandingan 9:1. Setelahnya, adonan tersebut dituangkan air panas agar mengental dan bisa dicetak dengan alat press manual. Hasil cetakan tersebut dijemur di bawah sinar matahari untuk mengurangi kadar air pada briket. Kemudian briket diuji pembakaran dan hasilnya cukup memuaskan, briket dapat menyala selama 2 jam dengan temperatur hingga 200 derajat Celsius.
Sebagai informasi, alat yang digunakan untuk pembuatan briket merupakan hasil tugas akhir mahasiswa dan hasil mata kuliah Proyek Rekayasa Sistem Mekanikal. Alat tersebut dihibahkan kepada Karang Taruna Desa Ciherang untuk memfasilitasi warga desa dalam pembuatan briket bonggol jagung di waktu selanjutnya.
Diharapkan dari pelatihan yang diberikan serta alat yang dihibahkan dari prodi Teknik Mesin Itenas kepada masyarakat Desa Ciherang dapat meningkatkan perekonomian setempat dan juga sebagai bahan bakar alternatif untuk kegiatan sehari-hari. Di sisi lain, dari kegiatan tersebut menunjukkan bahwa dosen dan mahasiswa Itenas mampu mengaplikasikan keilmuan yang dimiliki untuk kemaslahatan bersama.