Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas) kembali mencatatkan kesuksesan dengan menggelar Seminar Nasional pada Rabu, 14 Agustus 2024, bertempat di Gedung Darmawan, Kampus Itenas. Seminar yang mengangkat tema “Tourism, Architecture and Design: Prioritizing User Experience and Well-being” ini berhasil menarik perhatian mahasiswa dan dosen dari 12 perguruan tinggi di delapan provinsi di Indonesia, menegaskan relevansi topik yang diangkat dengan perkembangan keilmuan dan industri saat ini.

Acara dimulai dengan laporan dari ketua panitia Semnas FAD 2024, Ir. Shirley Wahadamaputera, M.T., yang menyampaikan antusiasme serta tantangan dalam persiapan acara ini. Laporan tersebut diikuti dengan sambutan hangat dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itenas, Prof. Tarsisius Kristyadi, Ph.D., yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk menjawab tantangan pariwisata yang semakin kompleks. Dekan FAD Itenas, Dr. Andry, M.Sn., juga turut memberikan sambutan yang memperkuat komitmen fakultas dalam mendorong inovasi berbasis penelitian dan praktik profesional di bidang arsitektur dan desain. Dengan resmi, Dr. Andry membuka acara, menandai dimulainya rangkaian kegiatan seminar yang penuh dengan diskusi inspiratif.

Seminar ini menjadi lebih menarik dengan kehadiran dua keynote speaker yang dikenal luas dalam bidangnya masing-masing. Sesi pertama diisi oleh Dr. Intan Rizky Mutiaz, M.Ds., seorang dosen dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB), sekaligus Ketua Umum Asosiasi Program Studi DKV Indonesia, yang menyampaikan materi berjudul “Immersive Experience: Collaborate and Innovate to Inspire Future Solutions with Technology and Creativity,” yang menekankan pentingnya kolaborasi antara teknologi dan kreativitas untuk menciptakan solusi yang inspiratif di masa depan. Sesi kedua diisi oleh Nofa Farida Lestari, S.H., Founder dan Executive Director dari Indonesia Hidden Heritage, dengan topik “Museum Makeover” yang membahas transformasi museum menjadi ruang yang lebih interaktif dan relevan bagi masyarakat modern. Kedua sesi ini memberikan wawasan baru kepada para peserta, diakhiri dengan pemberian plakat penghargaan dan sesi foto bersama yang menandai penutupan bagian awal seminar.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan sesi paralel yang membahas empat subtopik utama terkait pariwisata dan kearifan lokal. Bertempat di Itenas Smart Classroom, sesi paralel ini mengangkat topik-topik seperti “Tourism Facility Design with the Climate and Nature at Heart,” “Local Culture and Heritage Based on Tourism Development,” “Human-Centric Design in Tourism,” dan “Service Design Thinking in Tourism.” Setiap sesi diisi oleh presentasi dari berbagai akademisi dan praktisi yang tidak hanya berbagi hasil penelitian, tetapi juga praktik terbaik dalam penerapan teori ke dalam konteks nyata.

Dengan diadakannya seminar ini, diharapkan civitas akademika khususnya di bidang Arsitektur dan Desain semakin termotivasi untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menciptakan karya yang tidak hanya aplikatif, tetapi juga berlandaskan penelitian yang mendalam. Acara ini juga menjadi bukti komitmen Itenas dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.