Bandung, 3 Desember 2024 – Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas) meresmikan Pusat Layanan Disabilitas (PLD) sebagai bagian dari komitmen menciptakan kampus inklusif yang ramah disabilitas. Acara ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 dengan tema “Menggapai Kesetaraan dan Keselarasan Bersama Itenas: Kampus Ramah Disabilitas”. Bertempat di Gedung Fakultas ruang 14301, kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Itenas, jajaran pimpinan, serta dua narasumber berpengalaman, yaitu Nur Azizah, M.Ed., Ph.D., dari Universitas Negeri Yogyakarta, dan Sukmayanti Ranadireksa, M.Psi., Psikolog, Direktur Motekar.

Dalam sambutannya, Ibu Rosa, Kepala Satuan Pembelajaran Itenas, menjelaskan bahwa PLD Itenas merupakan hasil program hibah yang bertujuan mendukung pembentukan layanan inklusif di lingkungan perguruan tinggi. Layanan ini dirancang untuk memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik) yang membutuhkan pendampingan dalam aspek kesehatan mental dan kebutuhan disabilitas lainnya.

Rektor Itenas secara simbolis meresmikan PLD dengan memukul gong, menandakan bahwa layanan ini resmi beroperasi. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan harapannya agar PLD menjadi wadah yang membawa dampak positif. “Kami berharap PLD ini mampu memberikan layanan yang bermanfaat, tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga untuk dosen dan tendik yang memerlukan pendampingan, terutama terkait isu kesehatan mental. Itenas mendukung penuh inisiatif ini sebagai langkah menuju kampus yang lebih inklusif,” ujarnya.

Peresmian Pusat Layanan Disabilitas (PLD) secara simbolis oleh Rektor Itenas.

Acara ini juga menjadi momentum penting dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara Itenas dan Motekar, sebuah lembaga yang fokus pada layanan psikologi dan inklusi. Kerja sama ini diharapkan memperkuat pelayanan PLD dalam memberikan pendampingan maksimal bagi civitas akademika.

Setelah peresmian, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber. Nur Azizah, M.Ed., Ph.D., membahas peran dan fungsi Unit Layanan Disabilitas (ULD) di perguruan tinggi. Menurutnya, ULD memiliki peran strategis dalam meningkatkan kompetensi pendidikan, melakukan deteksi dini kebutuhan khusus mahasiswa, menyediakan layanan konseling, serta mensosialisasikan pentingnya kesehatan mental di lingkungan akademik.

Sesi berikutnya diisi oleh Sukmayanti Ranadireksa, M.Psi., Psikolog, yang membahas pentingnya layanan disabilitas bagi civitas akademika. Beliau menjelaskan bahwa kampus memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung kesehatan mental mahasiswa melalui pendekatan yang terstruktur dan personal. Beberapa isu mental yang sering ditemui, seperti depresi, ADHD, bipolar, dan anxiety, membutuhkan observasi serta penanganan yang tepat.

Peresmian PLD ini menjadi langkah strategis Itenas dalam meningkatkan kesadaran dan peran kampus sebagai institusi yang mendukung kesetaraan dan harmoni. Dengan adanya PLD, Itenas berharap mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, memberikan ruang bagi setiap individu untuk berkembang secara optimal, dan memastikan kesehatan mental menjadi prioritas bersama.